Senin, 16 April 2012

DATA PRIBADI


Nama                                    : Chaselia Tantri
Agama                                   : Islam
Tempat,Tanggal lahir          : Jakarta, 13 November 1991
Jenis Kelamin                      : Perempuan
Alamat                                  : Bekasi, Jawa Barat
Kewarganegaraan               : Indonesia

Riwayat Pendidikan        :
-          2009-sekarang      : Universitas Gunadarma Jurusan Sistem Informasi
-          2006-2009            : SMA Negeri 113 Jakarta Timur
-          2003-2006            : SMP Negeri 259 Jakarta Timur
-          1997-2003            : SD Negeri Jatimurni III

Riwayat Pendidikan Non Formal :
-          Seminar “Sosialisasi Hasil-Hasil PHKI Batch III”
-          Seminar 3D Animation “Create, Publish and Business”
-          Seminar “Neouro-Inspired Vision Systems”
-          Workshop “Web Design Using Macromedia Flash”

Keahlian Komputer :
-          MS Office (MS Word, MS Excel, MS Access, MS Power Point).
-          Adobe Photoshop
-          Internet 

PEMILIHAN CALON GUBERNUR 2012



Berita pemilihan Gubernur Jakarta 2012 sudah ramai sejak tahun lalu. Pemilihan kepala daerah DKI Jakarta atau Pemilukada DKI Jakarta ini akan dilangsungkan pada 11 Juli 2012. Di berbagai media, baik cetak, elektronik, televisi, dan media online, berita Pemilukada Jakarta ini sudah bisa disimak. Termasuk siapa aja calon-calonnya dan bagaimana situasi sosial politik menjelang pemilihan gubernur dan wakil gubernur di ibukota ini.
Berita Pemilihan Gubernur Jakarta 2012 harus dibaca secara cerdas, karena tidak menutup kemungkinan banyak berita titipan dari kubu atau calon tertentu dalam rangka pencitraan dan kampanye politiknya. Bisa berisi berita yang membaguskan calon tertentu dan bisa juga berupa yang menyerang pihak atau calon lain. Pembaca (masyarakat) mesti cerdas dan tidak mencerna berita secara mentah-mentah.
Tak bisa dipungkiri bahwa pengaruh berita bisa sangat menenukan terhadap sepakterjang para calon dimata pemilih, jadi ketika para calon melakukan manuver lewat berita, maka masyarakat harus siap menerimanya secara cerdas terhadap Berita Pemilihan Gubernur Jakarta 2012
Di hadapan kita sekarang terpampang beberapa pasang calon gubernur DKI dengan pengalaman, pendidikan, kepribadian, keberpihakan dan integritas yang berbeda. Sebagai rakyat kita berhak dan berkewajiban untuk menentukan pilihan. Kita mempunyai hak, karena kita penduduk DKI Jakarta yang sah. Kita juga berkewajiban untuk memilih, karena pilihan kita akan menentukan nasib kita dan masa depan kota Jakarta dikemudian hari. Menjatuhkan pilihan tidak sulit, tetapi konsekuensinya besar. Karena itu harus hati-hati.
Hal pokok yang perlu diingat, bahwa pilihan kita harus sesuai dengan masalah kita. Menentukan pilihan tidak boleh terpengaruh dengan bujukan orang. Masing-masing kita mempunyai permasalahan sendiri dalam kehidupan di ibukota ini. Ada yang hidup sebagai buruh, ada yang hidup sebagai pegawai negeri, ada yang menduduki jabatan tinggi, ada yang politisi, ada yang sarjana dan ada yang hanya berpendidikan menengah. Ada yang masih lajang, ada yang sudah kawin dan anaknya masih duduk dibangku SD atau sekolah menengah.
Ada yang baru lulus perguruan tinggi, sekarang sedang mencari pekerjaan dan ada lagi yang anaknya sudah berkeluarga dan sudah punya pekerjaan. Ada yang tinggal didaerah yang setiap tahun mengalami banjir, ada yang tinggal di daerah mewah, ada yang tiap hari mengalami kemacetan, ada yang masih mempunyai orang tua tapi sering sakit-sakitan dan tinggal jauh dari rumah sakit, dan bermacam permasalahan.
Maka itu dalam menjatuhkan pilihan, tidak boleh terpengaruh dengan apa yang dikatakan orang atau memilih siapa saja yang dicalonkan partai kita. Partai dapat mencalonkan, tapi kalau yang dicalonkan itu dirasakan tidak mempunyai kemampuan menyelesaikan permasalahan kita, tidak ada kewajiban bagi kita untuk memilihnya. Kecuali kalau dalam proses pencalonan itu kita ikut menentukan. Sebab itu, dalam penentuan calon gubernur, ada keharusan bagi pimpinan partai untuk mengikutsertakan anggota atau wakil anggota sebagai rakyat yang berhak memilih.
Berikut ini adalah nama-nama pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017 yang telah mendaftar di KPU DKI Jakarta :

1. Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama pasangan ini diajukan oleh PDIP dan Gerindra.
2. Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli Pasangan ini diusung oleh Partai Demokrat
3. Faisal Basri dan Biem Benyamin Pasangan ini berasal dari Independen. Tidak didukung partai mana pun. Menarik karena tidak akan dipengaruhi oleh partai.
4. Hendardji Supandji dan Achmad Riza Patria Pasangan ini adalah calon dari Independen.
5. Hidayat Nurwahid dan Didik J Rachbini pasangan ini diusung oleh PKS  dan PAN.
6. Alex Nurdin dan Nono Sampono Pasangan ini didukung oleh Golkar, PPP, dan PDS. Golkar dan PDS

Sumber :

Minggu, 15 April 2012

KESALAHAN PENALARAN



Kesalahan Penalaran dapat terjadi di dalam proses berpikir utk mengambil keputusan. Hal ini terjadi karena ada kesalahan pada cara penarikan kesimpulan. Salah nalar lebih dari kesalahan karena gagasan, struktur kalimat, dan karena dorongan emosi.


dua macam:
Salah nalar induktif,yaitu berupa
(1) kesalahan karena generalisasi yang terlalu luas,
(2) kesalahan penilaian hubungan sebab-akibat,
(3) kesalahan analogi.
2. Kesalahan deduktif dapat disebabkan karena:
(1) kesalahan karena premis mayor tidak dibatasi;
(2) kesalahan karena adanya term keempat;
(3) kesalahan karena kesimpulan terlalu luas/tidak dibatasi; dan
(4) kesalahan karena adanya 2 premis negatif.


Pengertian dan contoh salah nalar :
1.     Gagasan,
2.     pikiran,
3.     kepercayaan,
4.     simpulan yang salah, keliru, atau cacat.
Dalam ucapan atau tulisan kerap kali kita dapati pernyataan yang mengandung kesalahan. Ada kesalahan yang terjadi secara tak sadar karena kelelahan atau kondisi mental yang kurang menyenangkan, seperti salah ucap atau salah tulis misalnya.
Ada pula kesalahan yang terjadi karena ketidaktahuan, disamping kesalahan yang sengaja dibuat untuk tujuan tertentu. Kesalahan yang kita persoalkan disini adalah kesalahan yang berhubungan dengan proses penalaran yang kita sebut salah nalar. Pembahasan ini akan mencakup dua jenis kesalahan menurut penyebab utamanya, yaitu kesalahan karena bahasa yang merupakan kesalahan informal dan karena materi dan proses penalarannya yang merupan kesalahan formal.
Gagasan, pikiran, kepercayaan atau simpulan yang salah, keliru, atau cacat disebut sebagai salah nalar.
Berikut ini salah nalar yang berhubungan dengan induktif, yaitu :
A. Generelisasi terlalu luas
Contoh : perekonomian Indonesia sangat berkembang
B. Analogi yang salah
Contoh : ibu Yuni, seorang penjual batik, yang dapat menjualnya dengan harga terjangkau. Oleh sebab itu, ibu Lola seorang penjual batik, tentu dapat menjualya dengan harga terjangkau.


Jenis – jenis salah nalar
1.     Deduksi yang salah : Simpulan dari suatu silogisme dengan diawali premis yang salah atau tidak memenuhi persyaratan.
contoh :
  • Kalau listrik masuk desa, rakyat di daerah itu menjadi cerdas.
  • Semua gelas akan pecah bila dipukul dengan batu.
1.     Generalisasi terlalu luas
Salah nalar ini disebabkan oleh jumlah premis yang mendukung generalisasi tidak seimbang dengan besarnya generalisasi itu sehingga simpulan yang diambil menjadi salah.
Contoh :
  • Setiap orang yang telah mengikuti Penataran P4 akan menjadi manusia Pancasilais sejati.
  • Anak-anak tidak boleh memegang barang porselen karena barang itu cepat pecah.
1.     Pemilihan terbatas pada dua alternatif
Salah nalar ini dilandasi oleh penalaran alternatif yang tidak tepat dengan pemilihan jawaban yang ada.
Contoh :
  • Orang itu membakar rumahnya agar kejahatan yang dilakukan tidak diketahui orang lain.
1.     Penyebab Salah Nalar
Salah nalar ini disebabkan oleh kesalahan menilai sesuatu sehingga mengakibatkan terjadinya pergeseran maksud.
Contoh:
  • Broto mendapat kenaikan jabatan setelah ia memperhatikan dan mengurusi makam leluhurnya.
  • Anak wanita dilarang duduk di depan pintu agar tidak susah jodohnya.
1.     Analogi yang Salah
Salah nalar ini dapat terjadi bila orang menganalogikan sesuatu dengan yang lain dengan anggapan persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian persamaan pada segi yang lain.
Contoh:
  • Anto walaupun lulusan Akademi Amanah tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan baik.
1.     Argumentasi Bidik Orang
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh sikap menghubungkan sifat seseorang dengan tugas yang diembannya.
Contoh:
  • Program keluarga berencana tidak dapat berjalan di desa kami karena petugas penyuluhannya memiliki enam orang anak.
Sumber :
http://seckerfers.wordpress.com/2011/10/28/salah-nalar/

Macam - Macam Penalaran



Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Sehingga pengamat akan mendapatkan gambaran sebelum mengungkapkan sebuah pendapat.
Macam macam penalaran
1. Penalaran Induktif,
yaitu adalah proses berpikir untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus.
Macam-Macam Silogisme di dalam Penalaran Induktif:
Di dalam penalaran induktif terdapat tiga bentuk penalaran induktif, yaitu generalisasi, analogi dan hubungan kausal.
1. Generalisasi
Proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum.
Contoh generalisasi :
Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
Jadi, jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.
2. Analogi
Cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama.
Contoh analogi :
Nina adalah lulusan Akademi Amanah.
Nina dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Ali adalah lulusan Akademi Amanah.
Oleh Sebab itu, Ali dapat menjalankan tugasnya dengan baik
3. Hubungan Kausal
Penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.
Macam hubungan kausal :
a. Sebab- akibat.
Hujan turun di daerah itu mengakibatkan timbulnya banjir.
b. Akibat – Sebab.
Andika tidak lulus dalam ujian kali ini disebabkan dia tidak belajar dengan baik.
c. Akibat – Akibat.
Ibu mendapatkan jalanan di depan rumah becek, sehingga ibu beranggapan jemuran di rumah basah.
2. Penalaran Deduktif,
Penalaran deduktif yaitu adalah cara berpikir dengan berdasarkan suatu pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan.
Contoh klasik dari penalaran deduktif, yang diberikan oleh Aristoteles, ialah
* Semua manusia fana (pasti akan mati). (premis mayor)
* Sokrates adalah manusia. (premis minor)
* Sokrates pasti (akan) mati. (kesimpulan)

Macam-Macam Silogisme di dalam Penalaran Deduktif:

Di dalam penalaran deduktif terdapat entimen macam silogisme, yaitu silogisme kategorial, silogisme hipotesis, silogisme alternatif dan silogisme entimen.
1. Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.
Silogisme kategorial terjadi dari tiga proposisi, yaitu:
Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus remis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.
Contoh:
Contoh silogisme Kategorial:
My : Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA
Mn : Badu adalah mahasiswa
K : Badu lulusan SLTA
2. Silogisme Hipotesis
Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Konditional hipotesis yaitu, bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Contoh :
My : Jika tidak ada air, manusia akan kehausan.
Mn : Air tidak ada.
K : Jadi, Manusia akan kehausan.
3. Silogisme Alternatif
Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh
My : Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Mn : Nenek Sumi berada di Bandung.
K : Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
4. Silogisme Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Contoh:
- Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
- Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya. namun silogisme kategorial dapat dibedakan menjadi dua saja, yaitu silogisme kategorial dan silogisme tersusun. Dimana silogisme tersusun terbagi lagi menjadi tiga kategorial yaitu:
a. Epikherema
Epikherema adalah jabaran dari silogisme kategorial yang diperluas dengan jalan memperluas salah satu premisnya atau keduanya. Cara yang biasa digunakan adalah dengan menambahkan keterangan sebab: penjelasan sebab terjadinya, keterangan waktu, maupun poembuktian keberadaannya.
Contoh:
Semua pahlawan bersifat mulia sebab mereka selalu memperjuangkan hak miliki bersama dengan menomorduakan kepentingan pribadinya. Sultan Mahmud Badaruddin adalah pahlawan. Jadi, Sultan Mahmud Badaruddin itu mulia.
b. Entimem
Silogisme ini merupakan jenis silogisme yang sama dengan pada penjelasan di atas.
c. Sorites.
Silogisme tipe ini sangat cocok untuk bentuk-bentuk tulisan atau pembicaraan yang bernuansa persuasif. Silogisme tipe ini didukung oleh lebih dari tiga premis, bergantung pada topik yang dikemukakan serta arah pembahasan yang dihubung-hubungkan demikian rupa sehingga predikat premis pertama menjadi subyek premis kedua, predikat premis kedua menjadi subyek pada premis ketiga, predikat premis kedua menjadi subyek pada premis keempat, dan seterusnya, hingga akhirnya sampailah pada kesimpulan yang diambil dari subyek premis pertama dan predikat premis terakhir.

Kesimpulan
Jadi apa yang dimasksud penalaran adalah merupakan suatu corak atau cara seseorang mengunakan nalarnya dalam menarik kesimpulan sebelum akhirnya orang tersebut berpendapat dan dikemukakannya kepada orang lain.
Dimana penalaran dibagi dua macam yaitu penalaran induktif dan deduktif. Kedua jenis penalaran tersebut mempunyai maksud dan Silogisme yang berbeda. penalaran deduktif adalah proses penyimpulan pengetahuan khusus dari pengetahuan yang lebih umum atau universal.sedangkan penalaran induktif adalah proses berpikir untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus.